Langsung ke konten utama

9 Tipe Diagram Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa visual/grafis untuk memvisualisasikan, menentukan, membangun, dan mendokumentasikan sebuah perangkat lunak yang berorientasi objek (Object-Oriented). UML menjadi salah satu cara untuk mempermudah pengembangan sebuah perangkat lunak, dimana UML menggambarkan interaksi antara pengguna dan sistem, pembagian tanggung jawab, integrasi dengan sistem yang lebih besar atau yang sudah ada, aliran data dan ketergantungan, urutan operasi (algoritma), dan operasi bersamaan. 

Tujuan penggunaan UML ini adalah untuk memberi gambaran mengenai proyek yang sedang dikerjakan, sebagai alat untuk berkomunikasi antara pengembang maupun pemangku kepentingan, membantu mengembangkan desain yang efisien, efektif dan benar. Diagram UML di klasifikasikan menjadi 2 jenis diagram, yaitu diagram struktur (Structure diagram) dan diagram perilaku (Behavior diagram). Berikut ini merupakan 9 tipe diagram dalam Unified Modeling Language:

1. Use case diagram

Use case diagram merupakan sebuah cara pemodelan perangkat lunak yang termasuk ke dalam behavior diagram yang digunakan untuk mendeskripsikan serangkaian interaksi atau tindakan (use case) yang harus atau dapat dilakukan oleh beberapa sistem atau sistem dalam berkolaborasi dengan satu atau lebih pengguna eksternal (aktor). 

Fungsi Use Case Diagram 

Adapun fungsi dari use case diagram diantaranya:
  • Menggambarkan urutan aktivitas proses yang ada pada suatu sistem
  • Menjelaskan fitur yang ada 
  • Komunikasi dengan klien
  • Menggambarkan proses bisnis dan juga urutan aktivitas yang ada dalam sebuah proses.

Contoh Diagram



2. Class diagram

Class diagram adalah structure diagram yang menggambarkan rancangan struktur dari sebuah sistem berdasarkan pada level kelas dan antarmuka, fitur-fitur, batasan dan hubungan seperti asosiasi, generalisasi, dependensi, dan lain-lain.

Fungsi Use Case Diagram

Fungsi dari class diagram antara lain sebagai berikut:
  • Menjelaskan suatu model data untuk informasi
  • Menggambarkan struktur kelas-kelas dari suatu sistem
  • Memberi gambaran mengenai sistem dan relasi-relasi yang ada didalamnya

Contoh Diagram



3. Object diagram

Object diagram atau diagram objek adalah turunan dari Class diagram. Object diagram ini merupakan snapshot dari detail sistem dalam kurun waktu tertentu. Pada object diagram harus memakai semua kelas yang sebelumnya sudah didefinisikan pada class diagram, karena jika tidak, pendefinisian kelas itu tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Fungsi Object Diagram 

Adapun fungsi dari object diagram diantaranya:
  • Mendefinisikan contoh nilai atau isi dari atribut tiap kelas.
  • Gambaran tentang objek-objek dalam kelas
  • Gambaran hubungan antar objek

Contoh Diagram



4. Communication diagram (collaboration diagram)

Communication diagram merupakan jenis interaction diagram yang menggambarkan interaksi antara objek-objek dan atau bagian-bagian yang menekankan peran pada masing-masing objek dan pada waktu penyampaian pesan (message). Setiap pesan memiliki urutan (sequence number), di mana pesan pada tingkat tertinggi memiliki urutan ke-1 dan pesan dari tingkat yang sama memiliki prefiks yang sama.

Fungsi Communication Diagram 

Adapun fungsi dari communication diagram diantaranya:
  • Menggambarkan komunikasi antara sekumpulan objek
  • Mekanisme model dalam desain arsitektur sistem

Contoh Diagram



5. Sequence diagram

Sequence diagram merupakan jenis interaction diagram yang paling umum, yang berfokus pada pertukaran pesan antara sejumlah jalur. Sequence diagram menggambarkan interaksi dengan berfokus pada urutan pesan yang dipertukarkan, bersama dengan spesifikasi kejadiannya yang sesuai pada jalur.

Fungsi Sequence Diagram 

Adapun fungsi dari sequence diagram diantaranya:
  • Menggambarkan interaksi secara berurutan berdasarkan waktu interaksi
  • Memodelkan sebuah logika dari sebuah method operasi, function ataupun prosedur
  • Memodelkan sebuah logika dari service

Contoh Diagram



6. State Machine diagram

State Machine diagram merupakan behavior diagram yang menggambarkan transisi dan perubahan keadaan suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima.

Fungsi State Machine Diagram 

Adapun fungsi dari state machine diagram diantaranya:
  • Memerika perilaku dari suatu kelas
  • Menunjukkan model keadaan-keadaan yang berbeda dan transisi keadaan dari suatu objek

Contoh Diagram



7. Activity diagram

Activity diagram adalah jenis behavior diagram yang menggambarkan aliran kendali atau aliran objek dengan menitikberatkan pada urutan dan kondisi aliran. Activity diagram ini menggambarkan berbagai aliran aktifitas dari sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing aliran berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.

Fungsi Activity Diagram 

Adapun fungsi dari activity diagram diantaranya:
  • Menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses
  • Dipakai pada bisnis modeling untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis
  • Memudahkan dalam memahami proses secara keseluruhan

Contoh Diagram



8. Composite Structure diagram

Composite structure diagram adalah diagram struktural UML yang berisi kelas, antarmuka, paket, dan hubungannya, dan yang memberi pandangan logis dari semua atau bagian dari sistem perangkat lunak. Composite structure diagram menggambarkan struktur internal dari pengklasifikasi terstruktur atau kolaborasi.

Fungsi Composite Structure Diagram 

Adapun fungsi dari composite diagram diantaranya:
  • Menggambarkan struktur internal dari kelas yang kompleks
  • Menggambarkan struktur internal dari pengklasifikasi
  • Menggambarkan perilaku kolaborasi

Contoh Diagram



9. Deployment diagram

Deployment diagram merupakan sebuah diagram yang menggambarkan arsitektur sistem sebagai penyebaran (distribusi) artefak perangkat lunak ke target penyebaran. Artefak merepresentasikan elemen konkret dalam dunia nyata yang merupakan hasil dari suatu proses pembangunan.

Fungsi Deployment Diagram 

Adapun fungsi dari deployment diagram diantaranya:
  • Menunjukkan arsitektur fisik dan komponen perangkat lunak sistem
  • Menggambarkan penyebaran sistem

Contoh Diagram



REFERENSI:

http://rosni-gj.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/14321/10.+Unified+Modeling+Language.pdf
https://www.uml-diagrams.org/uml-25-diagrams.html
https://www.uml-diagrams.org/use-case-diagrams.html
https://www.ansoriweb.com/2020/03/pengertian-use-case-diagram.html
https://www.uml-diagrams.org/class-diagrams-overview.html
https://www.coursehero.com/file/p3v94vj/Kegunaan-Class-diagram-antara-lain-sebagai-berikut-Class-diagram-dapat-membantu/
https://www.ansoriweb.com/2020/04/pengertian-object-diagram.html
https://www.uml-diagrams.org/communication-diagrams.html
https://www.uml-diagrams.org/sequence-diagrams.html
https://www.ansoriweb.com/2020/04/pengertian-sequence-diagram.html
https://www.uml-diagrams.org/state-machine-diagrams.html
https://www.uml-diagrams.org/activity-diagrams.html
https://www.uml-diagrams.org/composite-structure-diagrams.html
https://www.uml-diagrams.org/deployment-diagrams-overview.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Incremental Model dan Concurrent Development Model

            A.      Incremental Model           Gambar 1. Incremenal  Model        Model incremental, yang juga dikenal sebagai iteratif waterfall  model. [1]  Model Incremental  adalah metode pengembangan perangkat lunak dimana produk ini dirancang, diimplementasikan dan diuji secara bertahap sampai produk selesai dan dapat dilihat sebagai representasi dari tiga  model air terjun secara bertahap.  Model incremental menerapkan urutan linier seiring berjalannya waktu kalender.  Metode yang berbeda dapat diterima untuk menyisir metodologi pengembangan sistem linier dan iteratif, dengan tujuan utama masing-masing adalah untuk mengurangi resiko proyek yang melekat dengan memecah proyek menjadi segmen-segmen yang lebih kecil dan memberikan kemudahan perubahan selama proses pengembangan. Kelebihan : [2] Membagi proyek menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, sehingga menjadi fleksibel, cepat dan lebih murah untuk mengubah ruang lingkup dan kebutuhan.  Memberikan ump

Kelebihan dan Kekurangan V Model, RAD Model dan Spiral Model

A.  V Model Gambar 1. V Model Kelebihan : [1] [2] Sederhana dan mudah digunakan, Setiap fase memiliki delivery tertentu, Bekerja dengan baik untuk proyek-proyek kecil di mana persyaratan yang mudah dipahami, Kegiatan pengujian seperti perencanaan desain pengujian terjadi sebelum pengkodean, sehinggaenghemat banyak waktu karena itu peluang keberhasilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan model waterfall (air terjun). Pelacakan cacat proaktif yaitu cacat ditemukan pada tahap awal, sehingga mudah untuk diperbaiki. Kekurangan : [1] Sangat kaku seperti model waterfall,  Sedikit fleksibilitas dan ruang lingkup menyesuaikan sulit dan mahal, Software dikembangkan selama tahap implementasi, sehingga tidak ada prototipe awal dari perangkat lunak yang dihasilkan, Model ini tidak memberikan jalan yang jelas untuk masalah yang ditemukan selama pengujian tahap. Sangat cepat dan tidak fleksibel, Jika ada perubahan yang terjadi di tengah jalan, maka dokumen uji bersama denga

Specialized Process Model, Agile Method dan Scrum

A. Specialized Process Model 1. Component-Based Development [1] Gambar 1. Component-Based Development Rekayasa perangkat lunak berbasis komponen (CBSE) adalah proses yang menekankan desain dan konstruksi sistem berbasis komputer menggunakan "komponen" perangkat lunak yang dapat digunakan kembali. Variasi model spiral dimana aplikasi dibangun dari komponen software dikemas disebut kelas. Kelebihan : [2] Komponen skalabilitas dapat dengan mudah ditambahkan, dihapus atau diperbarui, Sistem CBSE sangat scalable karena semakin banyak komponen dengan fungsi baru dapat ditambahkan dengan mudah, Kualitas yang akan terus ditingkatkan, Mengurangi Biaya & Jadwal, ketika komponen digunakan kembali, biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan komponen baru akan lebih hemat. Biaya pengembangan komponen pulih setelah lima kali berturut-turut digunakan kembali. CBSE lebih mudah dirawat karena mudah untuk mengganti komponen yang salah dengan alternatifnya. Ke