A. V Model
Kelebihan : [1] [2]
Referensi :
[1] Budi, D. S., dkk, "Analisis Pemilihan Penerapan Proyek Metodologi Pengembangan Rekayasa Perangkat Lunak", TEKNIKA, Volume 5, Nomor 1, hal.29 November 2016 ISSN: 2549-8037, E-ISSN: 2549-8045. [Online]. Tersedia : http://ejournal.ikado.ac.id/index.php/teknika/article/view/48/38 [Diakses 16 September 2019]
[2] S.Thulasi Krishna M.E, Dr. S .Sreekanth, "Performance of Ten Software Development Process Models with Principles" IJCSET(www.ijcset.net), Vol 6, Issue 5, page 161-171, May 2016. [Online]. Tersedia : http://ijcset.net/docs/Volumes/volume6issue5/ijcset2016060505.pdf [Diakses 16 September 2019]
[3]
Gambar 1. V Model |
Kelebihan : [1] [2]
- Sederhana dan mudah digunakan,
- Setiap fase memiliki delivery tertentu,
- Bekerja dengan baik untuk proyek-proyek kecil di mana persyaratan yang mudah dipahami,
- Kegiatan pengujian seperti perencanaan desain pengujian terjadi sebelum pengkodean, sehinggaenghemat banyak waktu karena itu peluang keberhasilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan model waterfall (air terjun).
- Pelacakan cacat proaktif yaitu cacat ditemukan pada tahap awal, sehingga mudah untuk diperbaiki.
Kekurangan : [1]
- Sangat kaku seperti model waterfall,
- Sedikit fleksibilitas dan ruang lingkup menyesuaikan sulit dan mahal,
- Software dikembangkan selama tahap implementasi, sehingga tidak ada prototipe awal dari perangkat lunak yang dihasilkan,
- Model ini tidak memberikan jalan yang jelas untuk masalah yang ditemukan selama pengujian tahap.
- Sangat cepat dan tidak fleksibel,
- Jika ada perubahan yang terjadi di tengah jalan, maka dokumen uji bersama dengan dokumen persyaratan harus diperbarui.
Kelebihan : [1]
- Efisiensi waktu pengiriman,
- Perubahan kebutuhan dapat ditampung,
- Waktu siklus dapat pendek dengan penggunaan alat-alat RAD yang kuat,
- Produktivitas dengan lebih sedikit orang dalam waktu singkat,
- Penggunaan alat-alat dan kerangka kerja.
Kekurangan : [1]
- Kompleksitas manajemen,
- Cocok untuk sistem yang berbasis komponen dan terukur,
- Membutuhkan keterlibatan pengguna di seluruh siklus hidup,
- Membutuhkan personal yang sangat terampil,
- Ketergantungan tinggi pada kemampuan modeling,
- Tidak berlaku untuk proyek-proyek yang lebih murah sebagai biaya pemodelan dan otomatis generasi kode sangat tinggi untuk proyek-proyek yang dianggarkan lebih murah untuk pantas
Kelebihan : [1]
- Jumlah analisis risiko yang tinggi,
- Baik untuk proyek-proyek besar dan mission-critical,
- Software diproduksi di awal siklus hidup perangkat lunak.
Kekurangan : [1]
- Dapat menjadi model mahal untuk digunakan,
- Analisis risiko membutuhkan keahlian yang sangat spesifik,
- Keberhasilan proyek sangat tergantung pada tahap analisis resiko,
- Tidak bekerja dengan baik untuk proyek-proyek yang lebih kecil.
Referensi :
[1] Budi, D. S., dkk, "Analisis Pemilihan Penerapan Proyek Metodologi Pengembangan Rekayasa Perangkat Lunak", TEKNIKA, Volume 5, Nomor 1, hal.29 November 2016 ISSN: 2549-8037, E-ISSN: 2549-8045. [Online]. Tersedia : http://ejournal.ikado.ac.id/index.php/teknika/article/view/48/38 [Diakses 16 September 2019]
[2] S.Thulasi Krishna M.E, Dr. S .Sreekanth, "Performance of Ten Software Development Process Models with Principles" IJCSET(www.ijcset.net), Vol 6, Issue 5, page 161-171, May 2016. [Online]. Tersedia : http://ijcset.net/docs/Volumes/volume6issue5/ijcset2016060505.pdf [Diakses 16 September 2019]
[3]
Komentar
Posting Komentar